1 Full Life: MEMBUKTIKAN KEMURNIAN IMANMU.
Nas : 1Pet 1:7
Tema penderitaan ditekankan sepanjang surat ini (1Pet 2:19-23;
1Pet 3:14-17; 4:1-4,12-19; 5:10). Kita harus bersukacita dalam
pencobaan kita (ayat 1Pet 1:6) karena tetap setia kepada Kristus di
tengah-tengah semua itu akan memurnikan iman kita dan menghasilkan pujian,
kemuliaan dan hormat bagi kita dan bagi Tuhan Yesus pada saat
kedatangan-Nya. Tuhan memandang ketabahan kita dalam pencobaan dan iman
kita pada Kristus sebagai sesuatu yang sangat berharga bagi-Nya sepanjang
kekekalan.
2 Full Life: IMAMAT KUDUS.
Nas : 1Pet 2:5
Dalam PL keimaman terbatas pada suatu golongan minoritas tertentu.
Kegiatan mereka yang khusus ialah mempersembahkan kurban kepada Allah,
mewakili umat-Nya dan berbicara langsung dengan Allah (Kel 28:1;
2Taw 29:11). Kini melalui Yesus Kristus, setiap orang Kristen sudah
menjadi imam di hadapan Allah (Wahy 1:6; 5:10; 20:6). Keimaman semua
orang percaya berarti sebagai berikut:
- 1) Semua orang percaya boleh langsung menghadap Allah melalui Kristus
(1Pet 3:18; Yoh 14:6; Ef 2:18).
- 2) Semua orang percaya berkewajiban untuk hidup kudus (ayat
1Pet 2:5,9; 1:14-17).
- 3) Semua orang percaya harus mempersembahkan "persembahan rohani:"
kepada Allah, termasuk:
- (a) hidup dalam ketaatan kepada Allah dan jangan menjadi serupa
dengan dunia (Rom 12:1-2);
- (b) berdoa kepada Allah dan memuji Dia (Mazm 50:14; Ibr 13:15;
lihat art. PUJIAN);
- (c) melayani dengan sepenuh hati dan pikiran (1Taw 28:9;
Ef 5:1-2; Fili 2:17);
- (d) melakukan perbuatan baik (Ibr 13:16);
- (e) memberi dari harta milik (Rom 12:13; Fili 4:18); dan
- (f) mempersembahkan tubuh kita kepada Allah sebagai senjata
kebenaran (Rom 6:13,19).
- 4) Semua orang percaya harus bersyafaat dan saling mendoakan serta
berdoa untuk semua orang (Kol 4:12; 1Tim 2:1; Wahy 8:3; bd.
lihat art. DOA SYAFAAT).
- 5) Semua orang percaya harus memberitakan Firman Allah dan mendoakan
keberhasilannya (ayat 1Pet 2:9; 3:15; Kis 4:31; 1Kor 14:26;
2Tes 3:1).
- 6) Semua orang percaya dapat memimpin baptisan air dan Perjamuan Kudus
(Mat 28:19; Luk 22:19).
3 Full Life: SUAMI-SUAMI.
Nas : 1Pet 3:7
Petrus menyebutkan tiga hal yang harus diperhatikan oleh para suami
Kristen berkenaan dengan istri mereka.
- 1) Para suami harus bijaksana dan penuh pengertian, hidup dengan istri
mereka di dalam kasih dan keselarasan dengan Firman Allah
(Ef 5:25-33; Kol 3:19).
- 2) Para suami harus menghormati istri sebagai teman pewaris yang setara
dari kasih karunia dan keselamatan Allah. Istri harus dihormati,
dipelihara, dan dilindungi sesuai dengan kebutuhan mereka. "Kaum yang
lebih lemah" kemungkinan menunjuk kepada kekuatan jasmaniah wanita.
Seorang suami harus memuji dan sangat menghargai istrinya sementara
istri berusaha mencintai dan menolongnya sesuai dengan kehendak Allah
(ayat 1Pet 3:1-6;
lihat cat. --> Ef 5:23).
[atau ref. Ef 5:23]
- 3) Para suami harus menghindari perlakuan yang tidak adil dan tidak
senonoh terhadap istrinya. Petrus menunjukkan bahwa seorang suami yang
gagal hidup bersama istrinya dalam cara penuh pengertian dan
penghormatan sebagai sesama anak Allah akan merusak hubungannya dengan
Allah dengan menciptakan suatu penghalang di antara doanya dan Allah
(bd. Kol 3:19).
4 Full Life: RENDAHKANLAH DIRIMU.
Nas : 1Pet 5:5
Kerendahan hati harus merupakan ciri semua orang percaya. Kerendahan
berarti ketiadaan kesombongan, kesadaran akan kelemahan diri, dan sikap
mengakui peranan Allah dan orang lain atas segala keberhasilan yang telah
dan sedang dicapai (bd. Mat 11:29; Fili 2:3-4; Kol 3:12). (Versi Inggris
NIV -- "kenakanlah kerendahan hati".) "Kenakanlah" (Yun. _egkomboomai_)
berarti mengikatkan sepotong kain pada diri kita. Dalam zaman PB para budak
mengikatkan sepotong kain putih atau celemek atas pakaian mereka supaya
orang lain tahu bahwa mereka adalah budak. Petrus menasihati kita untuk
mengikat kain kerendahan hati pada diri supaya
- (1) dikenal sebagai orang percaya dalam Kristus sewaktu kita
bertindak rendah hati terhadap orang lain, dan
- (2) menerima kasih karunia dan pertolongan Allah (ayat
1Pet 5:5-7).
Mungkin Petrus sedang memikirkan tindakan Yesus ketika Ia mengikatkan
sehelai kain dan mencuci kaki murid-Nya (Yoh 13:4-5).